Senin, 16 November 2009

Pemulihan (Restorasi) dari Tuhan

Definisi Restorasi
o Definisi kamus Webster: Restorasi atau pemulihan = mengembalikan kepada kondisi awal
o Restorasi adalah akhir yang menjadi titik permulaan yang baru
o Restorasi terjadi ketika Allah mengubah tempat peperangan menjadi lading tuaian
o Restorasi dimulai ketika kita sanggup menuai harta dari keadaan yang mati
Kesalahan yg sering kita lakukan adalah memandang restorasi sebagai sesuatu yg selalu spektakuler. Restorasi bisa tejadi dalam bentuk yg spektakuler, tetapi bisa juga terjadi dalam bentuk yg kecil-kecil atau sedikit demi sedikit.

Contoh Restorasi Yang Spektakuler

1. Ketika akan pelayanan di Indonesia, saya meminjam kamera isteri saya dan membawanya sampai di hotel tempat saya menginap. Tustel tsb adalah tustel konvensional yang masih menggunakan film; saya membeli dan memasang film yang berisi 24 foto dan menggunakannya sekali di airport Cengkareng, Jakarta. Ketika tiba di hotel jam satu siang, ternyata tustel saya dicuri oleh pegawai hotel. Rekan saya yang bersama saya mengetahui hal ini tetapi karena ibunya sedang sekarat yg menyebabkan hatinya sangat sedih, ia diam saja. Saya agak kecewa dan marah, tetapi saya ingat bahwa saya akan melayani pada sore harinya. Saya tidak melaporkan hal ini ke polisi, sebaliknya saya memutuskan untuk mengampuni pegawai hotel tsb dan berdoa kepada Tuhan. Saya meminta supaya Tuhan mengirimkan malaikat untuk mengembalikan tustel isteri saya tsb. Tuhan menjawab doa saya begitu spektakuler karena tustel tsb tiba-tiba sudah ada di Singapore di atas meja saya. Isteri saya ingat betul bahwa ia sdh memberikan tustel tsb kepada saya, dan ia bingung mengapa tustel tsb ‘tertinggal’. Ketika saya kembali ke Singapore dan memeriksanya, saya menemukan film 24 yang sudah saya pakai sekali di airport Jakarta. Saya mencetaknya dan memang cuma ada satu foto, yaitu foto di airport Cengkareng, Jakarta. Spektakuler! Malaikat membawa tustel tsb langsung ke Singapore.

2. Email dari salah seorang di AS tertanggal 25 Sep 200:

”Dear Pastor Tan, terima kasih karena telah melayani kami di AS. Kami masih terus mendengar kesaksian ten-tang pemulihan barang-2 yg hilang dan pembatalan hutang. Seorang saudari secara ajaib menemukan kembali cincin berliannya muncul di toiletnya empat hari setelah hilang. Ia telah berdoa agar Allah mengembalikan cincinnya. Walaupun mereka telah membilas (flush) toilet mereka berkali-kali, 4 hari kemudian suaminya membilas toilet tsb dan tiba-tiba cincinnya muncul. Allah punya selera humor. Ia berkata Ia bisa memulihkan keadaan bahkan ketika nampaknya cincin tsb telah tenggelam ke dalam toilet.”

Apa Saja Yang Allah Pulihkan
1. Sukacita Pribadi – Mazmur 51:14 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan (SHUV = restore) karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
2. Kesehatan Penuh - Yeremia 30:17a Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan (ALAH = restore) bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu, demikianlah firman TUHAN,
3. Kehidupan Keluarga – Maleakhi 4:6 Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik (SHUV = turn) kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah.
4. Keuangan – Amsal 6:31 Dan kalau ia tertangkap, haruslah ia membayar kembali (SHALAM = restore) tujuh kali lipat, segenap harta isi rumahnya harus diserahkan
5. Hubungan-hubungan – Ayub 42:10 Lalu TUHAN memulihkan (SHUV = turn) keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.

Restorasi Dalam Perjanjian Lama

1. SHUV (paling banyak digunakan); artinya: kembali ke posisi semula yaitu sebelum terjadi perubahan
2. SHALAM; artinya: komplit dan penuh
3. NATHAN; artinya: pemberian, membuat mapan, berbuah
4. ALAH; artionya: naik, ditingkatkan, ditinggikan dan bertambah kaya
5. TUWB; artinya: Allah menjawab

Restorasi Dalam Perjanjian Baru
1. APOKATASTSIS: memulihkan dan memperoleh kembali wilayah kekuasaan
2. KATARTIZO: memastikan atau mengatur dengan sampai selesai

Cara Allah Memulihkan
1. Lewat FirmanNya dan Tanda Peneguhan – Kejadian 45:27 Tetapi ketika mereka menyampaikan kepadanya segala perkataan yang diucapkan Yusuf, dan ketika dilihatnya kereta yang dikirim oleh Yusuf untuk menjem-putnya, maka bangkitlah kembali semangat Yakub, ayah mereka itu.
2. Lewat Mendoakan Orang Lain – Ayub 42:10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
3. Lewat Proses Kematian dan Kebangkitan – Yohanes 12:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan mengha-silkan banyak buah

Hukum Yang Berlawanan – The Law of Opposite
Ketika kita mengalami kehilangan atau kerugian, kita berada di posisi minus. Pada saat itu kita harus belajar percaya bahwa Tuhan mau memulihkan kita tidak saja sampai pada posisi netral atau titik nol, tetapi sampai pada kondisi surplus atau pada posisi positif.

o Ketika Donald Trump mengalami kerugian yang sangat besar sehingga terlibat hutang yang sangat banyak, ia berada pada posisi negatif. Pada saat itu ia tetap berpikir bahwa ia akan kembali pada posisi positif. Ia tidak hanya akan membayar hutang-hutangnya sampai lunas, tetapi ia juga akan surplus; dan hal itu kemudian terjadi. Demikianlah seharusnya kita memikirkan janji Tuhan tentang pemulihan bagi kita.

o Ayub pasal 1 menceritakan tentang kekayaan Ayub: ”Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yg sangat besar, sehingga orang itu adalah yg terkaya dari semua orang di sebelah timur (Ayub 1:3)”.

o Kemudian Ayub kehilangan semua harta bendanya, anak-anaknya bahkan kesehatannya. Ia berada pada posisi nega-tif. Tetapi ketika Tuhan memulihkan keadaannya, Ayub menerima harta benda dua kali lipat dari apa yg dimilikinya sebelumnya. ”Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali lipat dari segala kepunyaannya dahulu. TUHAN memberkati Ayub dalam hidupnya yang selanjutnya lebih dari pada dalam hidupnya yang dahulu; ia mendapat empat belas ribu ekor kambing domba, dan enam ribu unta, seribu pasang lembu, dan seribu ekor keledai betina.” (Ayub 42:12). – (Ayub 42:10,12)

o Ayub tidak hanya sembuh dari penyakitnya dan sehat, ia juga memperoleh umur yang panjang sampai keturunannya yang keempat. ”Sesudah itu Ayub masih hidup seratus empat puluh tahun lamanya; ia melihat anak-anaknya dan cucu-cucunya sampai keturunan yang keempat.” (Ayub 42:16)

o Ayub juga tidak hanya mendapat anak lagi, tetapi ia juga memperoleh anak-anak yg cantik. ”Di seluruh negeri tidak terdapat perempuan yang secantik anak-anak Ayub, dan mereka diberi ayahnya milik pusaka di tengah-tengah saudara-saudaranya laki-laki.” (Ayub 42:15)

Itulah yang disebut dengan The Law of the Opposite. Iblis datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan, tetapi Yesus datang tidak hanya untuk memulihkan dan memberikan kehidupan kepada kita, tetapi juga supaya kehidupan itu berlimpah dan memberkati orang lain. “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10)

Restoration – Revelation – Reversal (Restorasi – Pewahyuan – Pembalikan)
Ketika proses restorasi akan terjadi, hal itu didahului dengan pewahyuan – yaitu saat Tuhan berfirman dan memberikan janji kepada kita untuk pemulihan (bisa lewat nubuat, penglihatan, dll). Setelah itu, umumnya terjadi keadaan yg bertolak belakang sehingga seolah-olah apa yang Tuhan janjikan semakin mustahil untuk terjadi. Setelah semuanya berlalu, baru restorasi itu menjadi nyata.

Beberapa Contoh
o Ketika Yusuf mendapatkan mimpi (= revelation) pada usia 17 tahun bahwa ia akan menjadi penguasa, ia segera menceritakan kepada saudara-saudaranya. Yang terjadi selanjutnya adalah pembalikan keadaan (=reversal). Ia justru dijual sebagai budak dan 13 tahun berlalu sampai akhirnya ia menjadi penguasa di Mesir pada usia 30 tahun (= restoration).

o Ketika Daud diurapi oleh nabi Samuel untuk menjadi raja (= revelation), ia masih remaja. Setelah itu, ada waktu pu-luhan tahun ia dikejar-kejar Saul untuk dibunuh, yang merupakan pembalikan keadaan (= reversal). Tetapi pada akhirnya restorasi terjadi pada saat Daud menjadi raja di usia 30 tahun (= restoration)

Dengan demikian, ketika kita menerima janji Tuhan untuk dipulihkan (= revelation) lalu kemudian kita mengalami keadaan yg tidak bertambah baik malah semakin buruk (= reversal), kita harus tetap percaya bahwa waktu restorasi terse-but akan tiba. (=restoration).
Dr. Tan Khian Seng - 06 Nov 2009 @ Jakarta

Jumat, 06 Maret 2009

Pelayanan Para Nabi

dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." - Kisah 6:4

Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh. - I Korintus 12:28

Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus. - Kisah 13:1

Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorang pun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia. Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur. Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat. – I Korintus 14:1-4

Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar [dalam bahasa Inggris dikatakan "dan Dia menjadikan beberapa orang rasul, beberapa orang nabi ...."], - Efesus 4:11

Dalam hubungannya dengan karunia, Allah memberikan penekanan yang lebih besar terhadap karunia berkata-kata seperti nabi, guru dll dari pada terhadap karunia melakukan seperti penyembuhan dan mengadakan mujizat. Namun nabi ini berkata melalui Roh Kudus...

Ada dua jenis karunia dalam gereja: yang satu adalah karunia yang dapat terlihat - seperti mengadakan mujizat, penyembuhan, bahasa lidah dll; yang lain adalah karunia yang diberikan untuk melayani orang-orang seperti nabi, pengajar, gembala dan pemberita Injil. Karunia yang disebutkan terakhir - untuk orang-orang berhubungan dengan pelayanan firman Tuhan.

Karunia menyembuhkan dan mengadakan mujizat tidak membuat kita mengetahui lebih banyak tentang kehidupan Kristus. Memang terkandung firman Tuhan di dalamnya, namun hanya itu; itu adalah hal-hal yang di luar bukan yang di dalam. Bagaimanapun, pelayanan firman Tuhan melalui karunia seperti nabi, pengajar dll, membangun kehidupan rohani gereja.

Nabi dan Pengajar
Saya yakin Allah ingin kita melihat secara khusus pada pelayanan nabi dan pengajar. Dalam Perjanjian Lama kita melihat 2 macam nabi : (1) mereka yang meramalkan kejadian di masa yang akan datang seperti Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan Daniel; dan (2) orang-orang seperti Elia dan Elisa yang sebagian besar pekerjaannya bukanlah untuk menyingkapkan kejadian di masa yang akan datang, tetapi untuk menjelaskan kejadian masa kini. Mereka memberi pernyataan tentang apa yang Allah pikirkan dalam hal-hal yang dilakukan sekarang - mengapa Ia melakukannya dan apa yang Ia lakukan.

Mereka harus menerangkan pekerjaan Allah dengan tepat dan pandangan apa yang menyertai pekerjaanNya dan apa yang ada dalam pikiranNya. Yohanes Pembaptis adalah nabi yang paling menonjol di antara nabi-nabi Perjanjian Baru. Seperti nabi-nabi lain sebelum dia, Yohanes memberi pernyataan tentang apa yang Allah pikirkan di masa sekarang. Jadi setiap nabi memiliki tempat khusus, dan tidak ada yang lebih penting dari pada yang lain.

Pengajar, di pihak lain, menerima perkataan Allah, menyatakan pada umat dan menerangkannya. Pengajar tidak pernah disebutkan sendiri, selalu ditemani, oleh nabi atau gembala dll. Allah tidak menunjuk manusia hanya sebagai pengajar. Allah tidak menginginkan pengajaran atau doktrin apa pun yang mempunyai nilai akademis namun tanpa nilai rohani. Benar, Dia sudah mempergunakan beberapa orang sebagai pengajar, namun ini adalah pelayanan yang terbatas karena hal itu hanyalah mendapatkan pengertian dan terang tentang Firman dan dapat membagikannya dengan jelas pada yang lain dengan memecah-mecah atau menggabungkan menjadi satu. Semua ini bersifat objektif. Ini adalah pengertian yang datang dari luar, dari Firman, dan bukan terang yang datang dari pengenalan yang sungguh-sungguh akan Allah dan berjalan dengan Dia. Pengertian tentang firman Tuhan ini dan membagikannya pada yang lain menimbulkan kesulitan dan belajar tanpa henti untuk memecahkan masalah. Namun itu bukanlah kehidupan.

Namun waktunya akan tiba ketika Allah bertemu dengan saudara dan menunjukkan pada saudara bahwa persoalan sebenarnya bukanlah Firman Tuhan, melainkan diri saudara sendiri - bahwa segala sesuatu yang sudah saudara cari dan temukan adalah hal yang di luar, mental, tidak berguna dalam dunia pengetahuan bukan kehidupan.

Pelayanan Kenabian
Bila saudara ingin menjadi nabi, tiga hal ini penting:
(1) Persiapan saudara sebagai sebuah bejana - Roh Kudus meremukkan saudara, berurusan dengan saudara, menerapkan salib, membawa saudara dalam kematian dan mengerjakan kehidupan Kristus di dalam saudara. Dengan kata lain, cerita rahasia bersama Allah.
(2) Sebuah beban di dalam yang diberikan Allah - sebuah pikiran yang menjadi sebuah beban.
(3) Kata-kata untuk beban tersebut, ungkapan untuk pikiran itu – sebuah interprestasi dan ungkapan yang jelas mengenai hal itu.
Ada karunia kenabian yang datang lewat lidah atau ungkapan supra natural di bawah Roh yang dicurahkan; namun ini hanyalah cara Allah yang bersifat sementara ketika Dia tidak menemukan kedalaman rohani dan sejarah dan kematangan yang dapat dipergunakanNya sebagai bejana yang berakal budi untuk pembangunan gereja. Terjemahan bebas dari GOD'S WORK (Bab 6, Watchman Nee), mia wenas

Kamis, 19 Februari 2009

Penghancuran Menghasilkan Kehidupan

Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap dan nubuat kita tidak sempurna (I Kor 13:8).

Dari padaNyalah seluruh tubuh, - yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota - menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih (Ef 4:16).

Ada dua cara untuk melayani tubuh: yang pertama adalah yang melewati karunia yang bersifat objektif; dan yang kedua adalah yang melewati salib yang ditempa oleh Roh Kudus yang bersifat subjektif. Dalam beberapa gereja lokal Allah mengharuskan mempergunakan yang satu dan dalam gereja lokal yang lain Dia dapat mempergunakan yang lain. Karunia Roh dapat diartikan sebagai "Pinjaman Ilahi"; Ia meminjamkan kekuatanNya sendiri dan mengarunia-kanNya kepada saudara. Hal itu sungguh-sungguh di luar diri saudara, terpisah dari diri saudara. Ambil contoh manusia Samson: dia tidak dapat melakukan hal-hal yang tidak biasa, hal-hal yang cukup unik dan berbeda dari yang lain; namun manusianya sendiri sama sekali tidak istimewa di mata Allah. Allah hanya meminjamkan kekuatanNya kepada orang-orang biasa untuk sementara waktu karena Dia memiliki kebutuhan yang khusus. Namun itu sama sekali tidak berarti bahwa individu tersebut adalah orang dengan kekudusan atau yang bernilai rohaniah yang khusus; pada kenyataannya, akan terbukti bahwa yang benar adalah kebalikan-nya.

Bukan Melakukan, Tetapi Menjadi
Gereja masa kini yang teroganisir menekankan pada apa yang dikatakan orang dan apa yang dilakukan orang namun memberikan sedikit perhatian pada apa orang itu. Banyak pekerja muda sungguh-sungguh ingin dapat berbicara dengan kekuatan, punya kerinduan untuk dapat berbicara dengan cara yang menarik, ingin dapat berkhotbah dengan baik untuk dapat mengge-rakkan dan mengubah orang. Mereka tidak menyadari bahwa ini bukanlah hal yang terpenting. Masalah yang terpenting adalah : siapakah dan apakah saudara? Hal yang bernilai dan penting bukanlah bahwa saudara diberikan karunia dan karenanya saudara dapat berbicara, melainkan bahwa saudara mengenal Allah dan karenanya saudara berbicara.

Kami tidak mengumpulkan orang-orang muda untuk mengajarkan pada mereka doktrin atau bahkan Firman Tuhan, atau mengajarkan mereka berkhotbah tentang Injil atau untuk mencari karunia bahkan kekuatan, melainkan untuk menolong mereka untuk menjadi pria dan wanita yang lebih baik, untuk mempelajari salib. Mereka dapat pergi ke berbagai tempat untuk mempergunakan karunia yang mereka miliki atau untuk belajar berkhotbah dan seterusnya, namun bukan ke tempat mereka mempelajari salib. Bila mereka berharap untuk menambah pengetahuan mereka atau karunia mereka untuk menolong orang, ini bukanlah tempatnya.

Apakah karunia dibutuhkan? Ya, sampai suatu titik tertentu; namun tidaklah terus demikian karena Allah tidak akan melanjutkannya supaya Ia membawa pekerjaan salib, penghancuran, pelemahan dan pengenalan akan Allah - dimana kita tidak membutuhkan ungkapan supranatural. Dengan kenyataan bahwa mulut dapat berbicara karena kesempurnaan hati dan karena Kristus telah disusun oleh Roh Kudus yang diam di dalam kita, kita dapat berbicara tentang kehidupan di dalam kita. Hari ini kita dapat berkata sama tepat dengan yang kita katakan sepuluh atau lima belas tahun yang lalu, namun itu benar-benar berbeda. Ya, saya mengetahui dan mempercayainya waktu itu, namun sekarang hal itu telah disusun dalam diri saya. Itu adalah diri saya sendiri, yaitu Kristus dan saya.

Penghancuran Menghasilkan Pelayanan
Ishak mewakili orang yang memiliki segalanya karena karunia. Lihatlah bahwa segala sesuatu yang dia terima berasal dari ayahnya. Itu adalah hal bersifat objektif dan yang berada di luar dirinya. Bahkan ketika Ishak memberkati anak-anaknya, hal itu agak membingungkan. Dia hampir buta dan meimbulkan kekacauan.

Tidak demikian dengan Yakub. Yakub sudah diremukkan, benar-benar dihancurkan oleh Allah; dan Roh Allah telah membentuk kehidupan Allah dalam dirinya sehingga dia berkata, "Aku menanti-nantikan keselamatan yang dari padaMu, ya Tuhan" (Kej 49:18). Ketika dia memberkati anak-anaknya atau anak-anak Yusuf, Yakub sungguh-sungguh mengetahui apa yang dilakukannya. Dia melakukannya dengan hati-hati. Katanya, "Aku tahu, anakku, aku tahu" (Kej 48:19). Yakub memiliki terang, Yakub memiliki wahyu, karena dia sudah diremukkan.

Orang-orang berkata, "Mengapa ada begitu banyak pelayan Allah yang jatuh atau berakhir dengan tersingkir, yaitu tidak lagi dipergunakan oleh Allah?" Siapa yang berkata bahwa Allah tidak pernah sungguh-sungguh memakai mereka? Dan bila Ia melakukan hal semacam ini, hal itu sama dengan memberikan karunia. Allah yang berdaulat tentang hakNya mengambil seseorang untuk memberikannya karunia sementara. Namun Ia mempergunakan orang ini tidak lama, karena apa yang ada di dalam diri orang ini tidak berharga untuk pelayanan apa pun.

"Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami" (II Kor 4:7). Allah memimpin kita melewati ujian-ujian yang panas yang tidak dapat kita lewati dan yang tidak dapat kita tahan, di mana kita tidak dapat menang dan di mana kita akan mati; namun di sinilah kita menemukan bahwa hal yang berharga yang ada di dalam kita bekerja. Karena adanya hal berharga di dalam bejana, karena adanya kehidupan Kristus di dalam, kita melewatinya. Kita menang di mana kita tidak dapat menang. Kita menahannya di dalam tubuh kematian Kristus dan akibatnya kehidupan Yesus dimanifestasikan.

Saudara hanya dapat menolong orang dengan apa yang saudara sendiri alami. Semakin mahal harganya, semakin saudara dapat menolong orang lain; semakin murah harganya semakin saudara tidak dapat menolong orang lain. Ketika saudara melewati ujian-ujian yang panas, pencobaan, penderitaan, aniaya, konflik - ketika saudara membiarkan Roh Kudus mengerjakan kematian Kristus dalam kehidupan saudara - kehidupan akan memancar kepada yang lain, bahkan kehidupan Kristus. - Terjemahan bebas dari GOD'S WORK (Bab 5, Watchman Nee), mia wenas

Minggu, 15 Februari 2009

Kehidupan Yang Membangun

Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus... Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Ef 4:7, 11-13).

Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama, sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya (I Kor 12:7-11).

Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat ia membangun Jemaat. Aku suka, supaya kamu berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun (I Kor 14:4,5).

Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan (II Kor 3:5,6).

Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati... Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami, Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu (II Kor 4:1, 7-12).

Bila kita tidak melihat tujuan kekal Allah, kita tidak akan pernah melihat apa itu pekerjaan Allah. Semua pekerjaan Allah akan dilakukan di dalam dan lewat gereja. Pekerjaan ini mempunyai tujuan untuk membangun dan membentuk tubuh Kristus; pekerjaan ini harus dilakukan oleh keseluruhan tubuh itu sendiri, dan tidak oleh individu atau misi yang terisolasi, atau tindakan gereja yang tidak mau bergantung. Pekerjaan gereja semacam ini harus sungguh-sungguh berasal dari Allah dan untuk AnakNya.

Untuk menjadi kawan sekerja Allah kita harus memiliki wahyu, bila tidak, kita tidak berjalan dalam tujuanNya yang kekal dan untuk tujuanNya yang kekal. Permulaan segala pekerjaan bagi Allah adalah sebuah penyerahan dan sebuah persembahan diri sendiri yang dihasilkan oleh wahyu. Wahyu harus ada, karena terang Allah ini membunuh semua yang tidak berasal dari Dia - semua yang ke luar dari manusia. Ketika wahyu datang, kita tidak mempunyai pilihan, tidak ada jalan lain yang kita tuju. Memilih jalan ini atau mati.

Dua Cara Untuk Membangun Tubuh
Bagaimana kita dapat menjadi kawan sekerja Allah dan membangun tubuh? Bila pekerjaan kita hanyalah menyelamatkan orang, pekerja akan menjadi bagian yang penting. Juga akan terlihat seperti bekerja bagi manusia. Namun bila pekerjaan kita bertujuan untuk membangun tubuh, manusia akan sungguh-sungguh dikesampingkan; karena tubuh adalah Kristus. Segalanya untuk Kristus dan karena itu tidak ada satu bagian pun dari manusia dapat masuk.

Dalam I Kor 12 dinyatakan banyak karunia Roh, dan Paulus menekankan baik kata-kata maupun tindakan; namun dalam II Kor 4 kita hanya menemukan tindakan. Ada dua cara yang berbeda untuk membangun gereja. Kalau begitu apa nilai karunia-karunia Roh ini dalam membangun gereja? Bagaimana kalau kita membandingkan nilai-nilai ini dengan nilai kehidupan dalam Roh?

Dalam II Kor psl 3-10 ditekankan apa itu pelayanan Perjanjian Baru. Pelayanan tersebut tidak terletak pada karunia, namun dalam kekayaan yang melimpah dari harta di dalam bejana tanah liat; yaitu, Kristus dalam dia.

II Kor 4:10,12 "Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami... Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu" - yang sama sekali berbeda dengan apa yang tertera dalam Rm 6. Hal itu berarti kematian terus bekerja: kematian Kristus bekerja dan bekerja dari hari ke hari di dalam kita, dan hasilnya adalah meluapnya kehidupan kepada orang lain. Dan dengan cara inilah gereja dibangun.

Jadi, di sini kita mempunyai dua cara untuk membangun gereja:
(a) I Kor. 12 dengan karunia Roh; dan
(b) II Kor. 4, dengan kematian yang bekerja di dalam kita supaya kehidupan dapat bekerja bagi orang lain.

Dengan cara apa saudara paling banyak dibangun? Apakah kehidupan dalam diri saudara paling banyak dibangun oleh karunia Roh, atau oleh mereka yang saudara kenal yang mengetahui cara menerapkan salib dalam kehidupan batiniah mereka - yang dapat menanggung kematian Kristus dalam diri mereka - supaya kehidupan Kristus dapat dimanifestasikan? Inilah yang disebut menanggung salib. Biarlah kematian terus bekerja di dalam diri saudara dan saya supaya kehidupan dapat terus dialirkan dalam diri orang lain.

Kita melihat orang-orang yang kaya dengan penggunaan karunia: karunia menyembuhkan, karunia mengusir setan, karunia berkata-kata dengan hikmat, karunia berbicara dengan bahasa lidah. Dan kita berfikir alangkah kayanya mereka, alangkah diberkatinya mereka dan alangkah dipakainya mereka oleh Tuhan! Namun apakah hal itu benar demikian? Ini adalah karunia masa anak-anak. Karunia-karunia ini hanyalah untuk bayi-bayi rohani, berguna dan penting selama periode itu; namun kita harus bertumbuh.

Hal-hal yang memperbaiki dan menolong kita bukanlah karunia berkata-kata dengan hikmat, namun kehidupan orang-orang yang berhubungan dengan orang-orang yang sungguh-sungguh mengetahui tentang salib, yang tahu apa yang ada di dalam salib dan menanggungnya setiap hari. Ambil contoh, misalnya, perusahaan dengan orang-orang Kristen yang baru diselamatkan. Untuk tahun-tahun pertama Allah akan memberikan mereka karunia untuk membuat mereka menyadari tentang kekuatan dan kemuliaanNya dan untuk menguatkan iman mereka yang lemah. Namun ketika iman mereka sudah cukup kuat, Allah akan mengangkat karunia-karunia itu dan membawanya ke salib. Ada bahaya yang besar sehubungan dengan karunia-karunia tersebut, yaitu apa yang disebut kesombongan 'rohani'. Seseorang dapat berdiri dalam Roh (yaitu Roh yang dicurahkan) dan mengeluarkan kalimat-kalimat yang indah yang tidak dapat dikatakan oleh orang lain."Saya sungguh memiliki sesuatu yang indah!" dia pikir. Namun kehidupan rohaniahnya lebih kekanak-kanakan dibanding dengan orang percaya yang lain yang tidak memiliki karunia namun yang mengetahui salib dengan mendalam.

Dalam kedaulatanNya Allah memberikan karunia kepada masing-masing orang supaya mereka dapat melayani sebagai mulutNya untuk satu waktu tertentu ketika tidak ada yang lain yang dapat kita mengerti karena kita adalah bayi dan Ia tidak dapat menemui kita pada tingkatan yang lain. Karenanya Dia akan mempergunakan mulut apa saja - bahkan mulut seekor keledai. Namun itu terbatas pada jenis pelayanan taman kanak-kanak, dan mudah membuat kita tinggi hati. Yang sungguh Allah inginkan dan tunggu-tunggu, dan yang sedang dikerjakanNya adalah bejana yang di dalamnya Ia dapat memberikan firmanNya untuk diungkapkan oleh RohNya dan disusun oleh salib di bagian yang paling dalam dari diri kita sampai firman itu sungguh-sungguh menjadi kehidupan kita. Kemudian, kehidupan kita menjadi pelayanan kehidupan, kehidupan yang terpancar dari kematian yang sedang bekerja di dalam kita. Jadi siapa pun yang percaya pada karunia adalah orang yang bodoh, karena karunia ini tidak mengubah manusia yang di dalam. Gereja yang ingin membangun dirinya sendiri dengan mempergunakan karunia akan terus menjadi gereja yang bersifat jasmaniah, karena bukanlah cara Allah dengan membangun gereja dengan tingkatan anak-anak.

CaraNya adalah KehidupanNya
Cara Allah adalah kehidupan dan melalui kehidupan. Seringkali ketika saudara pergi ke tempat persekutuan, beberapa orang saudara yang sombong dan tidak berpengetahuan berdoa atau bangkit dan mengatakan beberapa kata. Mungkin bukan dalam kata-kata yang diucapkan, namun saudara merasa diberkati dalam bagian yang paling dalam dari diri saudara. .... (Mzm 42:7).

Yang telah terjadi adalah bahwa saudara sudah menyentuh kehidupan, dan saudara diperbaiki dan dikuatkan dan ditolong. Bahwa ada yang memberikan pelayanan kehidupan pada saudara.

Orang-orang dengan segala keberadaannya, orang-orang yang utuh, tidak pernah dapat memberikan pelayanan kehidupan, karena hanya orang-orang yang hancurlah yang dapat melakukannya. Hanya lewat penghancuran, kehidupan dapat muncul. Ini adalah jalan Allah yang sempurna. Biarlah Allah menundukkan setiap orang yang sombong; biarlah Dia menghancurkan, menghancurkan dan menghancurkan kita lagi. Biarlah Dia berurusan dengan kehidupan alamiah kita. Biarlah salib diterapkan secara mendalam - sehingga pelayanan kehidupan dapat dilakukan kepada yang membutuhkannya. Terjemahan bebas dari GOD'S WORK (Bab 4, Watchman Nee), mia wenas

Rabu, 04 Februari 2009

Wahyu Tentang Tujuan Kekal Allah

Berpikirlah Tuhan: "Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?" (Kej 18:17).

Pada suatu hari bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya ... Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. (Kej 37:5,9)

Kemudian Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata: "Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari. (Kej 49:1)

Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadaMu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya." (Kel 25:9)

Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalanNya kepada orang-orang yang rendah hati ... Tuhan bergaul karib dengan orang-orang yang takut akan Dia, dan perjanjianNya diberitahukanNya kepada mereka. (Mzm 25:9, 14)

Sebab aku tidak lalai memberitakan seluruh maksud Allah kepadamu. (Kis 20:27)

Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. (Kis 20:24)

Memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu; yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seprti yang telah kutulis di atas dengan singkat ... Dari Injil ini aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasaNya. (Ef 3:2,3,7)

Tujuan kekal Allah tidak pernah dapat dimengerti dan dipahami oleh pikiran. Ia harus datang lewat wahyu. Semua pekerjaan Allah dimulai dengan pengabdian diri atau berdasarkan penyerahan. Namun pengabdian diri atau penyerahan semacam ini hanya muncul lewat wahyu. Sebenarnya, pekerjaan Allah (bukan pekerjaan kita, tetapi pekerjaan Allah melalui kita) dimulai hanya ketika wahyu datang. Secara jasmaniah itu adalah visi surgawi, secara batiniah itu adalah wahyu.

Allah tidak ingin kita hanya melakukan jenis pekerjaan yang umum dan bermacam-macam dariNya. Dia ingin kita mengetahui seluruh rencana Dia dan bekerja denganNya lewat tujuan dan rencana yang jelas. Karena kita bukanlah hanya pelayanNya, namun kita adalah juga temanNya.

Semua penyerahan diri dan pengabdian diri berharga, namun bila kita sudah sampai di situ, ke dua hal itu dapat menjadi lebih berharga setelah melewati wahyu. Dan pada saat itu juga menjadi lengkap. Penyerahan diri kita di hadapan wahyu ini hanyalah masalah keselamatan. Dia telah membeli saya dengan darahNya, kasihNya bagi saya tidak terucapkan. Karenanya, saya harus memberikan diri saya padaNya. Saya harus memberikan diri saya dan semua yang saya miliki padaNya karena kasih karuniaNya yang menyelamatkan saya. Namun setelah wahyu, hal itu menjadi berbeda.

Ketika kita melihat tujuan kekal Allah, kita akan menyerahkan diri pada tujuan ini, dengan penyerahan yang tidak pernah kita impikan sebelumnya - sesuatu yang lebih mendalam dan lebih mengherankan. Paulus berkata: "Kepada penglihatan dari sorga itu, tidak pernah aku tidak taat." (Kis 26:19). Dia dapat pergi melewati apa saja dan menahan apa saja karena penglihatan surgawi.

Dari orang-orang Allah, Yusuf adalah tipe yang sempurna, di dalam dia menjadi satu orang-orang yang ada sebelum dia. Namun krisis datang padanya ketika dia bermimpi. Ini adalah wahyu baginya yang di dalamnya dia melihat tujuan Allah dan bagian bagi dirinya di dalam tujuan Allah tersebut. Ini adalah permulaan pekerjaan Allah lewat dia.

Musa harus naik keatas gunung untuk menerima pola untuk kehidupan umat Allah - Sepuluh Perintah Allah dan semua hukum Allah. Kemudian dia harus mencapai pola tabernakel: "Ingatlah... bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu" (Ibrt 8:5).

Dalam bagian yang terkecil dari pekerjaan yang kita lakukan untuk Allah haruslah menurut contoh yang ditunjukkan kepada kita di atas gunung; yaitu, menurut wahyu tentang tujuan dan rencanaNya yang kekal yang sudah Allah berikan kepada kita. Namun wahyu yang didapatkan oleh Yusuf dan Musa dan yang lainnnya bersifat individual. Tidaklah demikian sekarang. Sekarang wahyu ditujukan kepada gereja. Itu bukanlah wahyu yang berbeda untuk setiap individu, namun wahyu yang sama diberikan pada seluruh gereja.

Pekerjaan Rohani Yang Berdasarkan Pada Wahyu
Semua pekerjaan Allah yang bersifat rohani berasal dari wahyu. Bila tujuan kekal Allah terpisah dari wahyu, tidak ada pekerjaan rohani yang sesungguhnya. Mungkin ada bermacam-macam pekerjaan bagi Allah yang tersebar yang diberkati olehNya, namun hal itu tidak dapat sungguh-sungguh disebut pekerjaan rohani atau kerja sama dengan Dia, jika pekerjaan itu bukanlah hasil dari wahyu mengenai tujuan kekal Allah. Haruslah sebuah wahyu dan bukan semata-mata pemahaman batiniah mengenai wahyu - bukan hanya mengerti dan melihat secara intelektual, karena hal itu sia-sia. Hal itu haruslah berupa sebuah "penglihatan" di dalam roh saudara: sebuah penglihatan tentang bidang dan pembatasan pekerjaan Allah.

Jadi hanya wahyulah yang dapat berurusan dengan pekerjaan dan pekerja. Terang dari surga menghancurkan kita berkeping-keping. Ia menghancurkan dan membunuh kita dan pekerjaan kita. Bila itu hanyalah berupa doktrin atau pengajaran, hal itu akan segera meninggalkan kita. Ia pergi dan menguap. Namun bila itu adalah terang atau wahyu, ia adalah hidup kita, dan kita tidak dapat melarikan diri darinya.

Pada suatu hari Tuhan Yesus berkata: "Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan Dia pada akhir zaman...Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam Dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian juga barangsiapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku." Banyak orang tersandung karena hal ini dan meninggalkanNya. Namun, murid-muridNya ketika ditanya apakah mereka akan meniggalkanNya juga, menjawab: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? PerkataanMu adalah perkataan hidup yang kekal."(Yoh 6:54, 56, 57, 68).

Ketika kita melihat terang, terang itu menjadi hidup kita dan tidak pilihan lain. Kita tidak memiliki jalan lain, karena itulah yang sungguh-sungguh menjadi hidup kita. Bila kita tidak melewati jalan itu, kita mati. Namun syukur pada Allah karena hal itu bukanlah sesuatu yang harus kita ingat, atau coba kita ingat. Bila kita sudah melihatnya, kita sudah melihatnya dan akan selalu melihatnya. Ia tidak pernah meninggalakan kita. Kita menemukan bahwa tubuh adalah jawaban untuk semuanya: itu adalah kehidupan kita yang sesungguhnya. Kita tidak dapat hidup di luar tubuh.

Kepada Siapa Diwahyukan?
Setiap hal rohani yang kita miliki, datang kepada kita oleh wahyu. Hal itu datang dengan urutan seperti ini: (1) terang, (2) wahyu, (3) kehidupan, yaitu kehidupan Allah, dan (4) seluruh kekayaanNya, seluruh diriNya.

Bila Allah ingin melakukan hal yang baru - hal yang khusus - di Shanghai, di Cina, atau di mana pun di dunia apakah Ia akan menyingkapkan atau menyembunyikannya dari saudara? Ada berapa orang di Shanghai yang bisa dipercayaiNya bila Dia ingin melakukan sesuatu di sana? Biarlah kita melihat bahwa kepada orang- orang yang paling dikasihiNya dan yang paling dekat denganNyalah Dia akan menyingkapkan rahasiaNya dan rencana-rencanaNya.

Seharusnya hal ini menjadi sesuatu yang menenangkan pikiran kita.
Terjemahan bebas dari GOD'S WORK (Bab 3, Watchman Nee), mia wenas

Kamis, 08 Januari 2009

Pekerjaan Allah Pada Masa Kini

Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus .... dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil, maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, sehingga kita bukan lagi anak-anak yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebe naran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. Dari padaNyalah seluruh tubuh,- yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota - menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih. (Ef 4:7, 11-16)

Sekarang kita akan mengetengahkan pokok pembicaraan tentang apa pekerjaan Allah pada zaman ini. Pekerjaan Allah pada zaman ini adalah membentuk tubuh Kristus. Dan pekerjaan gereja, sama persis - membentuk tubuh Kristus. "Seluruh tubuh.... menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih". Tidak ada misi, tidak ada sekolah Alkitab, tidak ada kelompok pengabar Injil dll yang dapat pernah menggantikan gereja atau melakukan pekerjaan gereja.

Untuk Penyempurnaan Orang-Orang Kudus
Pada zaman sekarang, rata-rata gereja hanyalah memperhatikan keselamatan jiwa; namun dalam Perjanjian Baru - di sini, di Efesus - bukan hanya itu yang diperhatikan.Kristus telah menjadikan orang-orang sebagai rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar. Mengapa? Untuk penyempurnaan orang-orang kudus. Yang diperhatikan gereja pada masa ini nampaknya hanyalah menyelamatkan manusia dari neraka, dari hukuman, dari kesedihan dan dari kehilangan. Ini baik, namun ini bukanlah pikiran Allah untuk gereja. Ini bukanlah pekerjaan Allah untuk gereja. Tugas yang ditujukNya bagi gereja adalah "penyempurnaan orang-orang kudus", karena pekerjaanNya dan pekerjaan gereja adalah membentuk dan memperbaiki tubuh. Dikatakan bahwa mengingat penjelmaan Yesus Kristus, Allah bertujuan untuk memberikan padaNya sebuah tubuh; bahkan Tuhan Allah sekarang sedang mempersiapkan sebuah tubuh bagiNya. Rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan guru diberikan kepada gereja untuk menambah kekuatan tubuh; yaitu bahwa, mereka sebagai anggota tubuh diharuskan menambah kekuatan tubuh. Anggota tubuh adalah untuk tubuh. Karunia kepada gereja yang adalah anggota tubuh adalah untuk tubuh. Tubuh adalah untuk menambah kekuatan tubuh.

Bukan Pengajaran, Namun Kehidupan
Karenanya, dapatkah pekerjaan Allah berada di luar gereja dalam misi atau kelompok pengabar Injil atau bagian yang lain? Tidak pernah! Karena hal itu haruslah gereja itu sendiri - tubuh itu - yang melakukan pekerjaan tubuh. Hal ini menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pekerja-pekerja atau pekerjaan-pekerjaan atau misi-misi yang bersifat mandiri, besar atau kecil, yang terorganisir dengan sangat baik atau yang didorong oleh iman. Bila terpisah dari tubuh, terpisah juga dari perintah Allah.

Ini bukanlah masalah prinsip atau pengajaran, ini adalah masalah kehidupan. Bila saudara mempunyai wahyu mengenai hal ini, ketika saudara melakukan hal yang paling kecil yang bersifat individualistis dan tidak berhubungan dengan tubuh, saudara akan merasakannya dan mengetahui bahwa itu salah, walau itu adalah hal yang sangat kecil. Sama sekali tidak ada tempat bagi kemandirian atau individualis - karena itu adalah diri sendiri, itu adalah saudara dan bukan Kristus.

Apakah saudara memiliki ini sebagai pengajaran? Bila saudara tidak memiliki kesadaran tubuh, saudara memilikinya dalam dunia roh dan bukan dengan wahyu. Dan jika demikian, itu adalah sesuatu yang saudara ambil dari luar; hal itu tidak datang dari dalam. Hal itu tidaklah bersifat spontan dan bukan-lah kehidupan bagi saudara. Melainkan, itu adalah sesuatu dalam pikiran saudara dan bukanlah suatu wahyu; sebaliknya saudara akan memiliki kesadaran tubuh. Bila itu adalah sesuatu yang dapat saudara lepaskan atau sesuatu yang darinya saudara dapat melarikan diri atau dapat saudara kesampingkan, saudara tidak memiliki wahyu dalam tubuh.
Bila saudara sungguh-sungguh berada dalam tubuh berdasrkan pengalaman karena wahyu, saudara tidak dapat melarikan diri darinya .Saudara tidak mempunyai jalan lain, tidak ada pilihan, hanya ada satu pilihan bagi saudara. Bila saudara tidak mempergunakan jalan ini, tidak ada jalan lain bagi saudara karena saudara sudah melihat tubuh lewat wahyu. Bila ini adalah wahyu ada hal batiniah - dalam roh saudara, bukan hal jasmaniah, dalam pikiran saudara.
Di luar gereja yang adalah tubuhNya, tidak ada kemungkinan bagi pekerjaan Allah. Bila saudara pergi ke satu tempat di mana ada gereja yang sesungguhnya, yaitu ekspresi tubuh Kristus yang benar-benar merupakan gerejaNya, saudara tidak dapat bekerja terlepas dari gereja itu, yaitu yang tidak berhubungan dengan ekspresi tubuh Kristus. Jangan berpendapat bahwa pekerja hanyalah rasul, nabi, pemberita Injil, gembala dan pengajar yang Allah susun dalam dan untuk tubuh. Tidak; setiap anggota tubuh dimaksudkan Allah untuk bekerja bagi Allah dan bagi tubuh untuk memperbaiki tubuh. Salah bila dikatakan bahwa beberapa orang adalah pekerja dan beberapa orang hanyalah anggota tubuh. Semua orang adalah pekerja. Tubuh Kristus bukanlah untuk membangun tubuh itu sendiri. Semua harus berasal dari tubuh dan semua haruslah bagi tubuh.

Keberadaan kita di sini bukanlah untuk menyusun sesuatu, untuk mendirikan sesuatu, menjadi pola dalam penyembahan, untuk mewakili gerakan yang baru. Keberadaan kita di sini adalah untuk mewakili ekspresi kehidupan Kristus dalam tubuhNya. Apa pun yang berada di Shanghai berasal dari Allah, siapa pun milik Allah, apapun dan siapa pun yang mewakili tindakan kehidupan Kristus adalah milik kita. Mereka adalah bagian dari kita, apakah mereka menyadari atau mengakuinya atau tidak, dan kita adalah bagian dari mereka. Jika ia bukan mahluk hidup, ia bukanlah gereja. Benda mati tidak dapat menjadi tubuhNya.

Alangkah seringnya sebuah misi atau pekerjaan bersama hanyalah membawa seperangkat doktrin, pengajaran-pengajaran khusus, atau pendirinya sendiri yang mungkin sudah menjadi orang yang saleh. Allah melepaskan kita dari semua ini, karena semuanya adalah benda mati. Roh Kudus tidak dapat mendukung atau melayaninya, karena itu adalah "benda" dan Roh Kudus hanyalah dapat mempergunakan mahluk hidup - tubuh, gereja. Semua pekerjaan haruslah berasal dari gereja sampai kepada penambahan kekuatan dan perbaikan gereja.

Sebagai Sebuah Tubuh
Tujuan dari semua ini ditemukan dalam Ef 4:13 "Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus". Hal ini tidak dapat direalisasikan secara individual; ia hanya dapat direalisasikan dan dicapai lewat sebuah tubuh. Oleh karena itu, marilah kita meminta Allah untuk berurusan dengan kita, untuk mengerat semua individualisme, semua pikiran dan keputusan sendiri, semua gerakan dan tindakan individualis. Seluruh kehidupan kita haruslah terletak dalam tubuh. Mintalah pada Allah untuk mengajarkan pada kita bagaimana hidup di situ. Kehidupan tubuh bukanlah sesuatu yang dapat kita pelajari. Itu adalah hal yang paling alamiah dan spontan bila kita berada di dalam tubuh oleh wahyu. – Terjemahan bebas dari GOD'S WORK (Bab 2, Watchman Nee), mia wenas