Minggu, 15 Februari 2009

Kehidupan Yang Membangun

Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus... Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus (Ef 4:7, 11-13).

Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama, sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendakiNya (I Kor 12:7-11).

Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat ia membangun Jemaat. Aku suka, supaya kamu berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun (I Kor 14:4,5).

Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri; tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah. Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan (II Kor 3:5,6).

Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati... Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa. Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami, Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di dalam tubuh kami yang fana ini. Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu (II Kor 4:1, 7-12).

Bila kita tidak melihat tujuan kekal Allah, kita tidak akan pernah melihat apa itu pekerjaan Allah. Semua pekerjaan Allah akan dilakukan di dalam dan lewat gereja. Pekerjaan ini mempunyai tujuan untuk membangun dan membentuk tubuh Kristus; pekerjaan ini harus dilakukan oleh keseluruhan tubuh itu sendiri, dan tidak oleh individu atau misi yang terisolasi, atau tindakan gereja yang tidak mau bergantung. Pekerjaan gereja semacam ini harus sungguh-sungguh berasal dari Allah dan untuk AnakNya.

Untuk menjadi kawan sekerja Allah kita harus memiliki wahyu, bila tidak, kita tidak berjalan dalam tujuanNya yang kekal dan untuk tujuanNya yang kekal. Permulaan segala pekerjaan bagi Allah adalah sebuah penyerahan dan sebuah persembahan diri sendiri yang dihasilkan oleh wahyu. Wahyu harus ada, karena terang Allah ini membunuh semua yang tidak berasal dari Dia - semua yang ke luar dari manusia. Ketika wahyu datang, kita tidak mempunyai pilihan, tidak ada jalan lain yang kita tuju. Memilih jalan ini atau mati.

Dua Cara Untuk Membangun Tubuh
Bagaimana kita dapat menjadi kawan sekerja Allah dan membangun tubuh? Bila pekerjaan kita hanyalah menyelamatkan orang, pekerja akan menjadi bagian yang penting. Juga akan terlihat seperti bekerja bagi manusia. Namun bila pekerjaan kita bertujuan untuk membangun tubuh, manusia akan sungguh-sungguh dikesampingkan; karena tubuh adalah Kristus. Segalanya untuk Kristus dan karena itu tidak ada satu bagian pun dari manusia dapat masuk.

Dalam I Kor 12 dinyatakan banyak karunia Roh, dan Paulus menekankan baik kata-kata maupun tindakan; namun dalam II Kor 4 kita hanya menemukan tindakan. Ada dua cara yang berbeda untuk membangun gereja. Kalau begitu apa nilai karunia-karunia Roh ini dalam membangun gereja? Bagaimana kalau kita membandingkan nilai-nilai ini dengan nilai kehidupan dalam Roh?

Dalam II Kor psl 3-10 ditekankan apa itu pelayanan Perjanjian Baru. Pelayanan tersebut tidak terletak pada karunia, namun dalam kekayaan yang melimpah dari harta di dalam bejana tanah liat; yaitu, Kristus dalam dia.

II Kor 4:10,12 "Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami... Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu" - yang sama sekali berbeda dengan apa yang tertera dalam Rm 6. Hal itu berarti kematian terus bekerja: kematian Kristus bekerja dan bekerja dari hari ke hari di dalam kita, dan hasilnya adalah meluapnya kehidupan kepada orang lain. Dan dengan cara inilah gereja dibangun.

Jadi, di sini kita mempunyai dua cara untuk membangun gereja:
(a) I Kor. 12 dengan karunia Roh; dan
(b) II Kor. 4, dengan kematian yang bekerja di dalam kita supaya kehidupan dapat bekerja bagi orang lain.

Dengan cara apa saudara paling banyak dibangun? Apakah kehidupan dalam diri saudara paling banyak dibangun oleh karunia Roh, atau oleh mereka yang saudara kenal yang mengetahui cara menerapkan salib dalam kehidupan batiniah mereka - yang dapat menanggung kematian Kristus dalam diri mereka - supaya kehidupan Kristus dapat dimanifestasikan? Inilah yang disebut menanggung salib. Biarlah kematian terus bekerja di dalam diri saudara dan saya supaya kehidupan dapat terus dialirkan dalam diri orang lain.

Kita melihat orang-orang yang kaya dengan penggunaan karunia: karunia menyembuhkan, karunia mengusir setan, karunia berkata-kata dengan hikmat, karunia berbicara dengan bahasa lidah. Dan kita berfikir alangkah kayanya mereka, alangkah diberkatinya mereka dan alangkah dipakainya mereka oleh Tuhan! Namun apakah hal itu benar demikian? Ini adalah karunia masa anak-anak. Karunia-karunia ini hanyalah untuk bayi-bayi rohani, berguna dan penting selama periode itu; namun kita harus bertumbuh.

Hal-hal yang memperbaiki dan menolong kita bukanlah karunia berkata-kata dengan hikmat, namun kehidupan orang-orang yang berhubungan dengan orang-orang yang sungguh-sungguh mengetahui tentang salib, yang tahu apa yang ada di dalam salib dan menanggungnya setiap hari. Ambil contoh, misalnya, perusahaan dengan orang-orang Kristen yang baru diselamatkan. Untuk tahun-tahun pertama Allah akan memberikan mereka karunia untuk membuat mereka menyadari tentang kekuatan dan kemuliaanNya dan untuk menguatkan iman mereka yang lemah. Namun ketika iman mereka sudah cukup kuat, Allah akan mengangkat karunia-karunia itu dan membawanya ke salib. Ada bahaya yang besar sehubungan dengan karunia-karunia tersebut, yaitu apa yang disebut kesombongan 'rohani'. Seseorang dapat berdiri dalam Roh (yaitu Roh yang dicurahkan) dan mengeluarkan kalimat-kalimat yang indah yang tidak dapat dikatakan oleh orang lain."Saya sungguh memiliki sesuatu yang indah!" dia pikir. Namun kehidupan rohaniahnya lebih kekanak-kanakan dibanding dengan orang percaya yang lain yang tidak memiliki karunia namun yang mengetahui salib dengan mendalam.

Dalam kedaulatanNya Allah memberikan karunia kepada masing-masing orang supaya mereka dapat melayani sebagai mulutNya untuk satu waktu tertentu ketika tidak ada yang lain yang dapat kita mengerti karena kita adalah bayi dan Ia tidak dapat menemui kita pada tingkatan yang lain. Karenanya Dia akan mempergunakan mulut apa saja - bahkan mulut seekor keledai. Namun itu terbatas pada jenis pelayanan taman kanak-kanak, dan mudah membuat kita tinggi hati. Yang sungguh Allah inginkan dan tunggu-tunggu, dan yang sedang dikerjakanNya adalah bejana yang di dalamnya Ia dapat memberikan firmanNya untuk diungkapkan oleh RohNya dan disusun oleh salib di bagian yang paling dalam dari diri kita sampai firman itu sungguh-sungguh menjadi kehidupan kita. Kemudian, kehidupan kita menjadi pelayanan kehidupan, kehidupan yang terpancar dari kematian yang sedang bekerja di dalam kita. Jadi siapa pun yang percaya pada karunia adalah orang yang bodoh, karena karunia ini tidak mengubah manusia yang di dalam. Gereja yang ingin membangun dirinya sendiri dengan mempergunakan karunia akan terus menjadi gereja yang bersifat jasmaniah, karena bukanlah cara Allah dengan membangun gereja dengan tingkatan anak-anak.

CaraNya adalah KehidupanNya
Cara Allah adalah kehidupan dan melalui kehidupan. Seringkali ketika saudara pergi ke tempat persekutuan, beberapa orang saudara yang sombong dan tidak berpengetahuan berdoa atau bangkit dan mengatakan beberapa kata. Mungkin bukan dalam kata-kata yang diucapkan, namun saudara merasa diberkati dalam bagian yang paling dalam dari diri saudara. .... (Mzm 42:7).

Yang telah terjadi adalah bahwa saudara sudah menyentuh kehidupan, dan saudara diperbaiki dan dikuatkan dan ditolong. Bahwa ada yang memberikan pelayanan kehidupan pada saudara.

Orang-orang dengan segala keberadaannya, orang-orang yang utuh, tidak pernah dapat memberikan pelayanan kehidupan, karena hanya orang-orang yang hancurlah yang dapat melakukannya. Hanya lewat penghancuran, kehidupan dapat muncul. Ini adalah jalan Allah yang sempurna. Biarlah Allah menundukkan setiap orang yang sombong; biarlah Dia menghancurkan, menghancurkan dan menghancurkan kita lagi. Biarlah Dia berurusan dengan kehidupan alamiah kita. Biarlah salib diterapkan secara mendalam - sehingga pelayanan kehidupan dapat dilakukan kepada yang membutuhkannya. Terjemahan bebas dari GOD'S WORK (Bab 4, Watchman Nee), mia wenas

Tidak ada komentar: